Translate

Kamis, 29 November 2012

Asmara di Dunia Maya part III
ketemu lagi nih sama cerita gak nyambung
gak usah basa basi lanjut aja ke ceritanya

Begini nih obrolan mereka :
Riyan : malam
Syifa : malam juga
Riyan : boleh kenalan ?
Syifa : siapa? Dimana?
Riyan : riyan, kamu sekolah di SMP Kasih Sayang?
Syifa : iya betul, sendirinya?
Riyan : aku juga sama
Syifa : eh kamu kelas berapa?
Riyan : rahasia, yang terpenting kamu itu idolaku
Syifa : haaaa? Udah ya mau off nih
Riyan : Ok.
                Karna Syifa semakin risih, dia memutuskan untuk offline. Dimulai menonaktifkan modem, klik start, turn off, kemudian mematikan monitor and star stavol.
                Di sekolah Syifa bercerita tentang manusia facebook itu kepada teman-temannya.
                “Jadi gini, bla … bla … bla,” ucap Syifa panjang lebar.
                “Kira-kira siapa penggemar rahasiamu?” Tanya Anita.
                “Jangan-Jangan dia Rahman anak kelas IX-6?” sahut Leli tertawa.
                “Iiih Leli ada-ada saja” ucap Syifa kesal.
                “Ada apa sih?” Tanya Rama yang baru saja datang.
                “Syifa punya penggemar rahasia” ucap “The Smart Girl’s” tertawa.
                “Tidak kok, Oh ya Rama kau kenal dengan Riyan? Dia sekolah disini?” Tanya Syifa.
                Rama tidak menjawab, tetapi tersenyum kecil sambil mengangkat bahu.
                Syifa masih penasaran dengan yang namanya Riyan, saat sedang online facebook ternyata Riyan juga sedang online. Akhir-akhir ini pun mereka sering chatting berdua. Riyan yang memang menyukai Syifa sangat nyaman dengan Syifa. Hingga suatu saat Riyan menyatakan perasaannya lewat Dunia Maya. Beginilah ucapannya:
                “Syif, jujur aku itu nyaman dengan kamu, aku juga punya rasa sama kamu. Kamu mau enggak jadi pacar aku?” tanya Riyan.
                Karna kaget melihat Riyan menulis seperti itu, Syifa terdiam sejenak. Lalu berkata “aku enggak mau pacaran dulu! Maaf ya!” tolak Syifa.
                “Oke tidak apa-apa” keluh Riyan. Setelah itu mereka basa-basi di obrolan, kemudian offline.
                Libur tengah semester tiba, “The Smart Girl’s” pergi berlibur ke pedesaan yang masih hijau. Tentunya bukan hanya mereka yang ikut tetapi hampir semua anak kelas IX-2 pergi kesana. Sebenernya sih bukan untuk refreshing saja, tapi tugas Bahasa Indonesia. Maklumlah guru yang super killer itu memberikan tugas tidak segan-segan.
                Kendaraan yang digunakan adalah bus sewaan anak IX-2. Diperjalanan asik ngobrol-ngobrol, makan, menyanyi, hingga main gitar. Wah anak kelas IX-2 kompak ya. Mereka itu bersatu selalu.
                Mereka sampai juga deh di desa Suka Hijau. Langsung istirahat di Villa milik Leli. Karna kelelahan mereka langsung tertidur.
                Paginya “The Smart Girls” dan Rama melihat jadwal mereka. Ternyata tugas yang pertama adalah Laporan kunjungan ke toko kue. Mereka pun langsung pergi kesana.
                “Toko Kue Suka Hijau” ucap Rama. “Ini dia tempatnya,” sahut Safira.
                Masuk dan mengucapkan salam. Disana mereka mewawancarai Pak Setyo selaku pemilik toko. Ini dia sususanan pertanyaannya:
  1. Sejak kapan toko ini terbentuk ?
  2. Apa yang memotivasi bapak untuk membuat dan menjual Kue dan roti ?
  3. Kue dan roti apa yang menjadi cirri khas Desa Suka HIjau ?
  4. Bagaimana cara membuat kue dan roti tersebut ?
  5. Pernahkan ada kendala dalam usaha bapak ?
  6. Dan bagaimana cara mengatasinya ?
  7. Apa pesan untuk orang orang yang memiliki usaha seperti bapak ?
Setelah selesai mewawancari Pak Setyo Nina pun menulis semua hasil wawancara. Mereka pun pamit dan saat membuka pintu. Ada kotak dibawah pintu tersebut.
                “Untuk Syifa, Syifa ini untukmu” ucap Safira sambil membaca kertas yang tertempel di kotak tersebut.
                “Untukku? Dari siapa?” Tanya Syifa. Teman-temannya hanya menggeleng kepala sambil mengangkat bahu.
                Sesampainya di Villa, Anita, Nina, Safira, dan Leli mengejek Syifa, hahaha.
                “Buka Syifa kotak itu!” ucap Nina penasaran.
                “Iya cepet buka” sahut Anita yang lebih penasaran.
                “Enggak ah, nanti saja” jawab Syifa.
                “Syifaaaaaaaa, BUKA!!!” ucap “The Smart Girl’s” emosi.
                “Iya aku buka” ucap Syifa dengan muka jengkel.
semakin ngaco aja . ada yang kasih hadiah pula , kira kira apa hadiahnya ??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar